Wednesday, March 11, 2009

1001 warisan ibuku : menikah lagi..

Selepas SMP, atas saran ibu dan kakak-kakakku, aku melanjutkan studiku di SMA di Bogor. Itu berarti aku harus meninggalkan ibuku tinggal sendiri di rumahku di Jombang. Yah meskipun rumahnya berseberangan dengan rumah nenek namun tetap ada rasa enggan membiarkan beliau kesepian.

Waktu itu hari minggu. Aku, seperti biasa, membantu ibu memeriksa hasil ulangan murid-muridnya. Entah karena takut beliau kesepian atau rasa khawatir yang berlebihan, aku melontarkan sebuah pertanyaan.

"Ibu tidak menikah lagi?"

Dan ternyata, aku mendapatkan jawaban yang sangat tak terduga.
"Le, bahkan sehari setelah bapakmu pergi, ibu sudah menikah lagi.

Ibu baru sadar. Dari awal, bahkan sebelum ibu bisa mengeja nama ibu sendiri, dia sudah hadir menemani. Dia selalu ada di setiap sudut hari. Dan nanti, dia juga yang akan mengantar ibu sampai di waktu izrail menjemput, mati.

Dia memberi banyak pelajaran. Membantu ibu berjalan. Menghukum jika ibu melakukan kesalahan. Mencaci ibu untuk sebuah kebodohan yang ibu lakukan. Dia musuh ibu. Yang selalu menertawakan setiap kali ibu mencoba mengubah keputusan. Tapi dia juga teman ibu. Yang memberi penghargaan setiap kali ibu kuat dan sabar menjalani setiap kekecewaan.

Dia lah kehidupan.

Kamu juga, nanti, nikahi dia. Jangan seperti manusia-manusia lain yang justru ketakutan dan memilih berlari pergi. Menjauhi. Karena tanpa mereka sadari, dia akan tetap mengikuti. Dan sekeras apapun kamu mencoba, kamu tidak akan pernah bisa terpisah jauh darinya. Jangan anggap mati sebagai sebuah pilihan, kecuali kamu termasuk orang dengan hati sempit dan ketakutan.

Jadi hadapi saja. Meskipun dia kadang menyakiti kita. Memberi kita cobaan terberat. Membuat kita menangis. Dekati dia. Itu cara paling ampuh untuk berdamai dengannya. Rayu dia. Buat dia bertekuk lutut. Lalu nikahi. Dengan begitu, dia akan menyerahkan dirinya padamu. Setelah itu, semua ada di tanganmu.

Coba bayangkan, kehidupan ada di tanganmu. Atas kendalimu. Kamu bisa memilih sendiri kapan kamu ingin menangis, kapan kamu ingin tertawa atau hanya ingin diam saja.

Jadi, nanti, setiap kali kamu ingin lari, ingin mati, ingat pesan ibu. Jangan biarkan dirimu menjadi pilihan. Karena kamu adalah pelaku utama, pilih dia, paksa dia menjalani keinginanmu. Jangan biarkan dirimu ada dibawah pengaruhnya. Genggam dia, remas kehidupan, erat di tanganmu dan kendalikan.

Untuk menikahi yang satu itu, kamu tidak perlu minta restu."

3 comments:

  1. hmmm thoughtful... btw ini Jombang yg dimaksud Jombang di jawa timur atau jombang di daerah tangerang selatan/kabupaten bogor?

    ReplyDelete