Tuesday, March 3, 2009

aku : rindu

Nadia, temanku, bertanya

"Apa sih namanya?
Ketika kamu merasakan keinginan bertemu yang teramat sangat.
Sampai-sampai otakmu lebih memilih kiamat. Ketimbang harus menahan rasa itu kuat-kuat. Karena apapun yang dilakukan seperti percuma. Kepala sudah terbelah menjadi dua. Sebelah berisi gambar kekasihmu. Belahan yang lain hanya bercerita tentangnya. Sama saja.

Pernah tidak?
Itu lho, ketika kamu merasa tiba-tiba memiliki kekuatan untuk berenang menyeberangi samudera atlantik, dari amerika ke eropa, hanya agar bisa melihat dua gigi kelinci terpajang indah, berpigura senyum manisnya.

Pasti pernah kan?
Merasa harus segera membuat janji bertemu dengan Tuhan. Untuk melaporkan kerusakan otak buatan-Nya. Karena medadak kamu hanya mampu menyimpan satu nama. Satu wajah. Satu bahasa. Dan hanya mengenali satu suara. Suara dia.

Pernah, pasti pernah!
Aduuuuuuh...

Apa sih namanya?
Iya iya, pokoknya yang bisa membuatmu glinjangan, kelojotan, blingsatan, dan berantakan tidak karuan. Karena seperti ada yang hilang.
Seperti ada yang seharusnya ada tapi mendadak tidak ada.
Seperti berjalan di tengah siang tanpa bayangan.
Seperti hilang arah di tengah lautan
Sepertiiiii......."

Aku : rindu

1 comment:

  1. ah Djawa, gue gak pernah bosen baca ini..dan gue juga sekarang lagi ringu.. :(

    ReplyDelete