Wednesday, March 4, 2009

selamat satu tahun, sayang..

Genap setahun, sejak terakhir kali kamu datang sebagai tamu di rumahku. Setahun yang indah. Kamu pacar yang baik. Membolehkan aku pergi dengan teman-temanku. Mebebaskan aku untuk pulang malam tanpa kamu. Belum lagi hadiah-hadiah itu. Ah,tapi aku tahu, itu semua hanya trikmu,berbaik-baik padaku, agar aku juga membebaskanmu pergi dengan teman-temanmu dan bisa pulang malam tanpa aku. Aku tahu itu. Dan tak pernah tenang memikirkan kamu.

Genap setahun dan kamu bertanya. Mau hadiah apa aku. Aku tak tahu. Terserah kamu saja. Coba kejutkan aku. Jawabku menantang.

Malamnya,kamu jemput aku. kamu tutup mataku. Ini kejutan,katamu. Aku senang. Aku penasaran, sekaligus membayangkan, kejutan macam apa yang bisa dilakukan pria macam kamu.

Mobilmu berhenti. Kamu buka penutup mataku. Rumah?. Kamu beri aku rumah? Untuk apa? Oooh aku tahu, pasti ini sebagai bukti cintamu padaku, alih-alih membangun seribu candi.

Tapi aku tidak suka
rumah ini terletak di ujung blok. Membuatnya terlalu mencolok. Jangan-jangan kau sengaja, memilih rumah ini agar semua orang bisa melihat betapa indah rupamu. Ah aku tidak suka itu. Karena semakin banyak yang melihatmu,itu berarti semakin banyak pula yang harus aku bunuh. Aku tidak suka rumah ini.

Lihat dulu ke dalam,katamu pelan.
Kamu membawaku ke kamar utama. Lagi-lagi aku kecewa. Jendelanya terlalu lebar. Aku tidak suka. Akan terlalu banyak sinar yang masuk. ah, jangan-jangan kau sengaja. Agar malam-malam, kau bisa mengendap-endap pergi ke tempat selingkuhanmu,setelah kau pastikan aku lelap tidur. Jangan senang dulu. Karena dalam lelapku pun,aku bisa merasakan kamu. Merasakan ketiadaanmu.

Kau tahu aku suka memasak. Kau buatkan aku sebuah dapur yang sangat istimewa. Dengan kompor listrik moderen yang bisa memasak tanpa api, lemari pendingin 3 pintu paling baru dan seperangkat pisau berbagai macam ukuran dari jepang. Ah, jangan-jangan kau sengaja membuatkanku dapur yang lengkap agar aku keenakan memasak, lupa waktu dan tidak menyadari bahwa kau belum pulang, menikmati malam bersama wanita murahan itu. Kalau sampai itu terjadi aku harus sering-sering mengasah pisau jepang itu tajam-tajam. Ah,aku tidak suka rumah ini.

Ah aku rasa rumah ini hanya akal-akalanmu saja. Agar kau selalu bisa memantauku. Agar kau bisa tenang berselingkuh. Agar kau aman meniduri wanita-wanita itu tanpa sepengetahuanku. Ah aku tidak suka itu.

Aha!!!
Kenapa tidak terpikir dari dulu,
Padahal dengan begitu,aku tidak perlu sering-sering mengotori tanganku..
Hanya perlu sekali dan aku bisa tenang bersamamu.

Kubunuh saja kamu!!!
Agar hanya aku dan malaikat yang menemani tidurmu.
Yah sebaiknya begitu...

***

Aaaaaaahhhhh...akhirnyaaaa
aa...
Aku bisa tenang..
Kamu juga kan sayang?
Terima kasih ya, ini hadiah terbaik yang pernah kamu beri..
Rumah merah dan kedamaian..

Selamat satu tahun sayang..


2 comments:

  1. serem bgt ih..
    tapi bgus loh.
    cerita kenyataan apa bukan nih?

    ReplyDelete
  2. kalo dipikiran berarti kenyataan bukan yah?

    ReplyDelete